Sebuah gedung kondominium setinggi 10 lantai di wilayah barat Tokyo, Jepang, harus dibongkar meskipun hampir selesai dibangun. Keputusan ini diambil setelah penduduk setempat mengeluhkan bahwa bangunan tersebut menghalangi pemandangan Gunung Fuji.
"Kami menyadari budaya (lokal) yang menghargai pemandangan, tapi kami gagal mempertimbangkannya dengan baik. Kami juga meminta maaf kepada pihak-pihak yang mengontrak," kata perwakilan dari perusahaan pengembang, Sekisui House Ltd., dikutip dari Kyodo News, sebagaimana dilansir Kompas.com, Rabu (12/6/2024).
Kondominium ini memiliki 18 unit di setiap lantainya, dengan harga jual antara 70 juta yen (sekitar Rp 7,25 miliar) hingga 80 juta yen (sekitar Rp 8,29 miliar). Lokasinya hanya berjarak sekitar 10 menit berjalan kaki dari Stasiun Kunitachi di Jalur JR Chuo. Sebelumnya, Sekisui House Ltd. mengiklankan gedung ini sebagai "kondominium pertama yang dijual di jalan Kunitachi Fujimi-dori dalam 10 tahun terakhir", menurut laporan The Asahi Shimbun.
Meskipun pihak pengembang sudah berdiskusi dengan penduduk lokal dan melakukan berbagai perubahan struktur, termasuk mengurangi jumlah lantai dari 11 menjadi 10 dan menurunkan ketinggian setiap lantai, keputusan untuk merobohkan bangunan tersebut tetap diambil. Dewan pembangunan kota menyimpulkan bahwa gedung itu akan merusak pemandangan Gunung Fuji serta mengurangi sinar matahari yang masuk ke rumah-rumah sekitar. Perusahaan berjanji akan mengambil langkah-langkah agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.